Senin, Agustus 18, 2008


Republik Islam Iran hari ini mengabarkan keberhasilannya meluncurkan roket peluncur satelit pada hari minggu tanggal 17 Agustus 2008, para ahli mengatakan bahwa peluncuran ini kemajuan yang signifikan sebagai usaha Iran bergabung dengan kelompok ruang angkasa internasional.

Roket Safir atau "Duta/Utusan" merupakan bagian target panjang Iran dalan membangun program ruang angkasanya

Satelit Omid atau "Perdamaian" adalah satelit monitor bencana alam gempa bumi dan meningkatkan sektor telekomunikasi. satelit ini pun mempunyai kemampuan data processing, Pemerintah Iran berencana dapat mengirimkan 4 satelit tambahan hingga 2 tahun mendatang yaitu tahun 2010

saat yang sama Indonesia merayakan proklamasi kemerdekaannya yang dibacakan oleh Soekarno 63 tahun yang lalu.

Indonesia juga mempunyai program roket yang dikembangkan oleh landsat, yang dikenal dengan TUBSAT LAPAN melalui lembaga Antariksa Nasional LAPAN. Selain itu pula dikembangkan teknologi Satelit yang dikembangkan oleh PT. Dirgantara Indonesia.

LAPAN, PT. DI sendiri merupakan tempat bernaungnya putra-puteri indonesia yang sekian lama dan sekian mahal disekolahkan oleh Negara bersekolah ke Luar Negeri menuntut ilmu kedirgantaraan. Namun disayangkan hingga saat ini sebuah produk yang fungsional dapat dinikmati oleh bangsa ini masih belum signifikan dengan biaya dan waktu yang diinvesitasikan negeri ini untuk sektor kedirgantaraan.

saya yakin sekali dengan kemampuan teman-teman di LAPAN dan PT.DI serta di lembagai lain, mereka itu orang hebat dari sekolah hebat di eropa, jepang, amerika (heuu untuk soal sekolah, mahasiswa indonesia memang dikenal pinter-pinter di eropa), tapi mengapa... mengapa.. sodara.. ketika bekerja, ketika kembali ke Indonesia.. kok jadi orang..be.....tiiiiiiittttt

Saat ini, masyarakat baik swasta dan pemerintah menghabiskan milyaran rupiah bahkan hingga triliuan rupiah untuk belanja teknologi. masih terlalu sedikit yang kembali berputar dalam industri dalam negeri, apalagi bila kita bicara teknologi tinggi, kecil kemungkinan bangsa lain mau berbagi seluruh teknologi yang mereka miliki. Itu yang menyebabkan Iran kemudian bersikeras membangun teknologi dirgantara dan teknologi nuklirnya. Sedangkan Indonesia. .....

Tidak ada komentar: